Tradisi Sunda : Khitanan
1. Lebih higienis (sehat) karena lebih mudah membersihkan kemaluan dari pada yang tidak sunat. Memang, mencuci dan membasuh kotoran yang ada di bawah kulit depan kemaluan orang yang tidak disunat itu mudah, namun khitan dapat mengurangi resiko infeksi bekas air kencing. Menurut penelitian medis, infeksi bekas urine lebih banyak diderita orang yang tidak disunat. Infeksi yang akut pada usia muda akan berakibat pada masalah ginjal di kemudian hari.
2. Mengurangi resiko infeksi yang berasal dari transmisi seksual. Pria yang dikhitan memiliki resiko lebih rendah dari infeksi akibat hubungan seksual, termasuk HIV/AIDS. Walaupun seks yang aman tetap penting.
3. Mencegah problem terkait dengan penis. Terkadang, kulit muka penis yang tidak dikhitan akan lengket yang sulit dipisah. Dan ini dapat berakibat radang pada kepala penis (hasyafah).
4. Mencegah kanker penis (penile cancer). Kanker penis tergolong jarang terjadi, apalagi pada penis yang disunat. Di samping itu, kanker leher rahim (cervical cancer) lebih jarang terjadi pada wanita yang bersuamikan pria yang dikhitan.
Acara pertama yang biasanya dilakukan sebelum prosesi sunat adalah siraman. Siraman merupakan ritual penyucian yang sarat akan makna spiritual dan simbolis. Dalam prosesi ini, anak yang akan disunat dimandikan menggunakan air yang telah didoakan dan dicampur dengan bunga-bunga wangi. Siraman biasanya dilakukan oleh orang tua, keluarga dekat, atau tokoh masyarakat yang dihormati, sebagai bentuk kasih sayang dan restu kepada anak. Prosesi ini bertujuan untuk membersihkan fisik dan batin anak, sekaligus memberikan keberkahan agar proses sunat berjalan lancar dan aman.
Setelah acara siraman selesai, tibalah pada inti dari rangkaian acara, yaitu prosesi sunat. Dalam tradisi Islam, sunat merupakan tindakan medis yang melibatkan pemotongan sebagian kulit pada ujung penis (kulup). Dahulu, sunatan dilakukan oleh dukun sunat atau ahli sunat tradisional, namun seiring perkembangan zaman, kini lebih banyak dilakukan oleh dokter atau tenaga medis profesional. Proses sunat biasanya berlangsung di rumah, klinik, atau rumah sakit, tergantung dari pilihan keluarga. Meskipun bagi anak sunat bisa menjadi pengalaman yang menegangkan, keluarga biasanya berusaha menciptakan suasana yang menyenangkan dengan memberikan dukungan, hiburan, atau hadiah untuk menenangkan anak.
Setelah prosesi sunat selesai dan anak menjalani masa pemulihan, keluarga menggelar syukuran sebagai tanda rasa syukur kepada Tuhan. Syukuran ini biasanya dihadiri oleh keluarga besar, tetangga, dan kerabat. Pada acara syukuran, disajikan makanan khas seperti nasi tumpeng atau nasi kuning sebagai hidangan utama. Doa bersama juga menjadi bagian penting dari acara ini, dipimpin oleh pemuka agama untuk memohon keselamatan, kesehatan, dan keberkahan bagi anak yang telah disunat.
Syukuran sunatan tidak hanya berfungsi sebagai ungkapan syukur, tetapi juga menjadi momen kebersamaan dalam keluarga dan masyarakat. Acara ini memberikan kesempatan bagi keluarga untuk berbagi kebahagiaan dan mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah mendukung dan mendoakan. Sunatan, dengan segala prosesi yang menyertainya, tidak hanya menjadi peristiwa penting bagi anak yang bersangkutan, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat.
Secara keseluruhan, rangkaian acara sunatan mulai dari siraman, prosesi sunat, hingga syukuran merupakan tradisi yang sarat akan nilai-nilai agama, budaya, dan sosial. Ritual-ritual ini menandai momen penting dalam kehidupan seorang anak laki-laki dan keluarga, serta menjadi wujud kebersamaan, kasih sayang, dan rasa syukur yang mendalam.
Referensi
tujuan khitanan menurut kesehatan : tujuan khitanan menurut kesehan adalah sunat mengurangi berbagai penyakit
https://sardjito.co.id/2019/11/08/manfaat-sunat-bagi-kesehatan/#:~:text=Sunat%20mengurangi%20risiko%20infeksi%20penyakit,atau%20kulup%20penis%20yang%20disebutfimosis.
tujuan khitanan menurut agama:Tujuan khitan (sunat) secara syariah selain mengikuti sunnah Rasulullah dan Nabi Ibrahim, juga karena menghindari adanya najis pada anggota badan saat shalat
https://www.yayasanhadjikalla.or.id/umum/manfaat-sunat-khitan-menurut-sunnah-rasul-dan-teori-kesehatan/
https://www.yayasanhadjikalla.or.id/umum/manfaat-sunat-khitan-menurut-sunnah-rasul-dan-teori-kesehatan/
Anggota Kelompok G-5 :
1. M. Farhan
2. Rifky Aulian Wirawan P.
3. Ririen Nur Aryanti Sudaryatno
4. Siti Balqis
6 comments:
1. Membahas tentang khitan dalam Islam dan tradisinya di masyarakat, mencakup aspek religius (syariat Islam), medis (manfaat kesehatan), dan sosial.
2. Usia khitan bervariasi, menurut Islam 7 atau 14 hari setelah lahir, umumnya 6-10 tahun dan juga ada yang melakukan di usia 2 tahun. Khitan dianggap sebagai ajaran awal pendidikan seks pada anak yang mengajarkan konsep aurat dan rasa malu. Selain itu, ada pun manfaat kesehatan yang baru diketahui yaitu adanya mencegah infeksi dan kanker penis.
3. Tidak konsisten dalam pemilihan kata, contoh; “khitanan” dan “khitan”. Kesalahan penulisan seperti “manfaat” menjadi “manfaatc”, “adapun” menjadi “adapuun”. Dan paragraf serta jarak yang kurang rapih.
4. 86/100
1. Khitan adalah syariat Islam yang wajib bagi laki-laki dan sunnah bagi perempuan. Manfaatnya termasuk menjaga kebersihan, mengurangi risiko infeksi, dan mencegah masalah kesehatan. Khitan biasanya dilakukan pada anak usia 6-10 tahun, dan dalam beberapa tradisi, bisa lebih awal. Proses khitan dimulai dengan siraman, diikuti dengan sunat, lalu ditutup dengan syukuran sebagai ungkapan syukur. Acara ini tidak hanya bernilai agama, tetapi juga mempererat hubungan sosial dalam keluarga dan masyarakat, sekaligus berbagi kebahagiaan.
2. hal yang menarik dari khitanan yaitu, pada saat momen kebersamaannya, Biasanya ada syukuran yang diisi dengan doa bersama, makan-makan, dan hiburan, sehingga acara khitanan lebih berkesan dan menyenangkan bagi semua yang hadir.
3. Kurang rapi dan ada salah penggunaan kata
- Paragraf 2 : "Khitan pada awalnya dilakukan oleh Nabi Ibrahim As" (seharusnya AS)
- Paragraf 10 : "Menurut penelitian medis, infeksi bekas. urine" (seharusnya urin)
4. Nilai : 89
1. Khitan ngarupakeun salah sahiji syariat agama islam anu kudu dijalankeun ku umat muslim lalaki. Menurut kasehatan, ngalakukeun kagiatan khitan untuk ngajaga kabersihan tubuh. Sedangkeun menurut agama, selain ngajalankeun sunnah rasul, khitan oge dilakukeun supaya ngahindarkeun ayana najis dina tubuh nalika nuju shalat.
2. Salian ti ngahindarkeun tubuh ti najis khitan oge seeur manfaat anu lain sapertos ngahindarkeun ti resiko kanker, ngurangkeun resiko infeksi, jeung manfaat-manfaat lainna.
3. Seeur typo dina penulisan na sapertos adapuun jeung manfaatc
4. 88
Fayza Revista
Malik
Adelya Futri
Post a Comment